Jual Pohon Pule di Demak Harga Grosir 2025

Jual Pohon Pule di Demak

Jual Pohon Pule di Demak, Pohon pule (Alstonia scholaris) adalah salah satu pohon yang menarik dalam keluarga Apocynaceae. Pohon ini memiliki ciri-ciri morfologi yang unik dan berperan penting dalam ekosistem hutan tropis. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan detail morfologi dan karakteristik pohon pule, serta pentingnya pohon ini dalam ekosistem alam.

Jual Pohon Pule di Demak
Jual Pohon Pule di Demak

Deskripsi Morfologi: Pohon pule merupakan tumbuhan berdaun hijau sepanjang tahun dan memiliki tinggi mencapai 40 meter. Batangnya lurus dan tegak, dengan kulit batang yang halus dan berwarna cokelat muda hingga abu-abu. Daun pule tersusun secara spiral, berbentuk bulat telur dengan ujung runcing, memiliki tepi yang bergelombang, dan panjangnya sekitar 10-20 cm. Daun muda berwarna hijau muda yang indah dan berubah menjadi hijau tua saat dewasa.

Bunga pule berwarna putih dan muncul dalam kelompok bunga yang tersusun rapi pada tangkai panjang. Mahkota bunga terdiri dari lima kelopak, sementara mahkota bunga terbagi menjadi lima lobus yang melengkung. Pohon ini mekar sepanjang tahun, tetapi puncaknya terjadi pada musim semi hingga awal musim hujan.

Buah pule berbentuk silindris, panjangnya sekitar 30 cm, dan memiliki banyak biji yang terbungkus oleh serabut berwarna putih. Buah ini pecah ketika matang dan bijinya dihembuskan oleh angin. Pohon pule memiliki akar tunggang yang kuat, yang membantu menjaga stabilitasnya dalam kondisi lingkungan yang ekstrem seperti tanah berlempung dan banjir.

Pentingnya Pohon Pule: Pohon pule memiliki peran penting dalam ekosistem hutan tropis. Daun pule digunakan oleh beberapa spesies serangga sebagai sumber makanan, sementara bunganya menarik serangga penyerbuk seperti lebah dan kupu-kupu. Buah pule juga menjadi sumber makanan bagi beberapa burung dan hewan kecil.

Selain itu, pohon pule juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Kayu pule digunakan dalam pembuatan perabotan, kayu bangunan, dan panel kayu. Ekstrak dari kulit batang pule digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pernapasan dan gangguan pencernaan.

Pohon pule juga memiliki nilai budaya dalam beberapa masyarakat. Di beberapa daerah, kayu pule digunakan untuk membuat alat musik tradisional seperti gamelan. Pohon ini juga sering ditanam sebagai pohon pelindung atau hiasan di pekarangan rumah atau taman kota.

Kesimpulan: Pohon pule, dengan morfologi dan karakteristiknya yang unik, merupakan keajaiban alam yang patut dipelajari dan diapresiasi. Keindahan dan peran penting pohon pule dalam ekosistem hutan tropis menjadikannya penting untuk konservasi alam dan kelestarian lingkungan. Pohon ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan menyediakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.

Selain itu, pohon pule juga memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Akar tunggangnya yang kuat membantu mencegah erosi tanah dan longsoran, serta mengikat karbon dalam tanah, berperan penting dalam penyerapan karbon dioksida dan mengurangi efek rumah kaca.

Morfologi dan keunikan pohon pule membuatnya menarik bagi para peneliti dan ahli botani untuk mempelajari lebih lanjut tentang adaptasi tumbuhan dalam menghadapi perubahan lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pohon pule, kita dapat mengembangkan strategi konservasi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Dalam mengapresiasi keberagaman alam dan menjaga kelestariannya, penting bagi kita untuk melindungi pohon pule dan habitatnya. Upaya konservasi yang melibatkan perlindungan terhadap hutan tropis dan penghijauan yang berkelanjutan dapat membantu memastikan kelangsungan hidup pohon pule serta keberagaman hayati lainnya.

Dalam mengakhiri artikel ini, marilah kita melihat pohon pule sebagai simbol keindahan alam dan keajaiban ekosistem hutan tropis. Dengan melindungi dan memahami morfologi serta detail pohon pule, kita dapat membantu menjaga kelestarian alam dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Pohon Pulai: Pilihan Tepat untuk Tanaman di Demak

Demak, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memiliki karakteristik geografis dan iklim yang unik. Salah satu tanaman yang sangat cocok untuk ditanam di daerah ini adalah pohon Pulai (Alstonia scholaris). Pohon Pulai adalah spesies pohon yang berasal dari keluarga Apocynaceae dan dikenal dengan keindahan dan manfaatnya yang melimpah. Berikut ini adalah beberapa alasan yang valid mengapa pohon Pulai sangat cocok untuk ditanam di Demak.

  1. Adaptasi dengan Iklim Tropis Pohon Pulai tumbuh subur di daerah beriklim tropis, seperti di Demak. Daerah ini memiliki suhu rata-rata tahunan yang tinggi dan kelembapan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Pulai dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi seperti ini, dan bahkan mampu bertahan dalam cuaca panas yang ekstrem.
  2. Kekuatan dan Ketahanan yang Tinggi Pulai dikenal sebagai pohon yang kuat dan tahan lama. Batangnya yang kokoh dan sistem akar yang kuat menjadikannya tahan terhadap angin kencang dan bencana alam seperti banjir. Di Demak, yang berbatasan dengan laut, ketahanan terhadap angin dan banjir sangat penting untuk keberlanjutan tanaman.
  3. Kualitas Estetika yang Indah Pohon Pulai memiliki daya tarik visual yang tinggi. Dengan daunnya yang lebar dan rimbun, serta bunga berwarna putih yang indah, Pulai memberikan keindahan alami bagi pemandangan di Demak. Keindahan ini bisa menjadi pemandangan menarik di taman-taman kota, pekarangan rumah, atau area publik.
  4. Kualitas Udara yang Meningkat Seperti banyak pohon lainnya, Pulai juga berperan penting dalam menjaga kualitas udara. Pohon ini mampu menyerap polutan udara dan menghasilkan oksigen, sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara di Demak. Dalam kota yang padat penduduk seperti Demak, penanaman pohon Pulai dapat memberikan manfaat lingkungan yang signifikan.
  5. Manfaat Medis Pulai juga memiliki manfaat medis yang telah dikenal dalam pengobatan tradisional. Bagian pohon, seperti kulit kayu dan getah, memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, dan antiperadangan. Pohon Pulai telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti demam, batuk, dan gangguan pernapasan. Kehadiran pohon ini di Demak dapat memberikan akses yang lebih mudah kepada masyarakat lokal untuk manfaat medis yang terkait.
  6. Pelestarian Keanekaragaman Hayati Penanaman pohon Pulai di Demak juga dapat berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati. Pohon ini menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi berbagai jenis burung, serangga, dan hewan lainnya.

Pengendalian Erosi Tanah Demak memiliki tanah yang rentan terhadap erosi akibat perubahan tata guna lahan dan curah hujan yang tinggi. Pohon Pulai dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengendalikan erosi tanah. Sistem akar yang dalam dan kuat dari Pulai membantu mengikat dan menstabilkan tanah, mengurangi risiko erosi dan longsor tanah di daerah tersebut.

Penghijauan dan Penyediaan Teduh Pulai dapat digunakan dalam program penghijauan kota dan pengembangan taman. Dengan penanaman pohon Pulai di sepanjang jalan atau di sekitar pemukiman, daerah Demak akan menjadi lebih hijau dan nyaman. Daun-daun lebar pohon Pulai memberikan teduh yang menyegarkan, menciptakan tempat yang nyaman untuk bersantai atau beristirahat.

Pengurangan Efek Pemanasan Global Pohon Pulai memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dan menyimpannya dalam biomassa dan tanah. Dalam upaya mengurangi efek pemanasan global, penanaman pohon Pulai dapat membantu dalam penyerapan karbon dan pengurangan emisi gas rumah kaca di Demak.

Potensi Ekonomi Selain manfaat lingkungan dan sosial, pohon Pulai juga memiliki potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Demak. Kayu Pulai yang kuat dan tahan lama dapat digunakan dalam pembuatan perabotan, konstruksi, atau kerajinan kayu. Pengembangan industri kerajinan kayu berbasis Pulai dapat memberikan peluang kerja dan meningkatkan perekonomian lokal.

Dalam kesimpulan, pohon Pulai adalah pilihan yang sangat tepat untuk ditanam di daerah Demak. Dengan adaptasi yang baik terhadap iklim tropis, kekuatan dan ketahanan yang tinggi, serta manfaat estetika dan lingkungan yang signifikan, Pulai dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Demak. Selain itu, manfaat medisnya, kontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, pengendalian erosi tanah, penghijauan, pengurangan efek pemanasan global, dan potensi ekonomi menjadikan pohon Pulai sebagai pilihan yang sangat berharga bagi pembangunan berkelanjutan di Demak.

Area Layanan Obaho Landscape di Demak

1. Kecamatan Mranggen (19 desa):

  • Batursari
  • Brumbung
  • Candisari
  • Kalisari
  • Karangsono
  • Kebonbatur
  • Kedungwaru Kidul
  • Menur
  • Mranggen
  • Ngemplak
  • Pundenarum
  • Sampangan
  • Sidogemah
  • Sumberejo
  • Tamansari
  • Tegalarum
  • Tlogorejo
  • Trimulyo
  • Warungasem

2. Kecamatan Karangawen (12 desa):

  • Banyumeneng
  • Brambang
  • Jragung
  • Karangawen
  • Kebonagung
  • Ketanjung
  • Kuripan
  • Pilangwetan
  • Rejosari
  • Sambiroto
  • Sidorejo
  • Wonosekar

3. Kecamatan Guntur (20 desa):

  • Bogosari
  • Gaji
  • Gajah
  • Guntur
  • Kaliombo
  • Karangrejo
  • Kedungwaru Lor
  • Klitih
  • Krandon
  • Lempuyang
  • Mangunrejo
  • Medini
  • Mlatiharjo
  • Ngemplak
  • Pamongan
  • Sambung
  • Sari
  • Surodadi
  • Tambirejo
  • Tlogorejo

4. Kecamatan Sayung (20 desa):

  • Bedono
  • Dombo
  • Gemulak
  • Jetaksari
  • Loireng
  • Mangunharjo
  • Morodemak
  • Pilangsari
  • Purwosari
  • Sidogemah
  • Sidorejo
  • Surodadi
  • Tambakbulusan
  • Tambakroto
  • Timbulsloko
  • Tridonorejo
  • Turitempel
  • Wonoagung
  • Wonokerto
  • Wonorejo

5. Kecamatan Karangtengah (17 desa):

  • Batu
  • Donorejo
  • Dukun
  • Grogol
  • Karangsari
  • Karangtowo
  • Kedunguter
  • Klitih
  • Pidodo
  • Ploso
  • Pulosari
  • Rejosari
  • Sampang
  • Tambakbulusan
  • Wonoagung
  • Wonokerto
  • Wonowoso

6. Kecamatan Wonosalam (21 desa):

  • Botorejo
  • Bunderan
  • Doreng
  • Getas
  • Jogoloyo
  • Kalianyar
  • Karangrejo
  • Karangrowo
  • Kedondong
  • Kendaldoyong
  • Kerangkulon
  • Kuncir