Cara Membuat dan Menghitung RAB Taman 2025

Cara Membuat dan Menghitung RAB Taman

Banyak beberapa orang yang kurang mengerti tentang apa itu RAB (Rencana Anggaran Biaya). Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan sebuah analaisa perhitungan estimasi terkait berapa banyak biaya yang dibutuhkan dalam mengerjakan suatu proyek yang meliputi bahan baku, upah pekerja dan anggaran tambahan lainnya. Biasanya pembuatan RAB dilakukan apabila desain dan pemilihan material sudah selesai ditentukan. Orang yang dibalik pengerjaan Rencana Anggaran Biaya biasanya disebut Quantity Engineer (QE), Quantity Surveyore (QS) atau biasa disebut Estimator. Jadi, rencana anggaran biaya dapat diartikan sebagai perkiraan hitungan dana yang masih bersifat perkiraan yang bukan biaya sebenarnya saat berada dilapangan.

Cara Membuat dan Menghitung RAB Taman
Cara Membuat dan Menghitung RAB Taman
  • Fungsi Rencana Anggaran Biaya

Pada dasarnya perencanaan anggaran biaya ditujukan untuk mengetahui perkiraan berapa besar total biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah proyek, sehingga hitungan tersebut menjadi acuan yang diharapkan nantinya sebuah proyek dapat berjalan secara efektif serta efisien, penggunaan dana yang jelas diperuntukan apa saja dan meminimalisir over budget atau kelebihan biaya. Rencana anggaran biaya tidak menjamin hasil proyek bangunan menjadi berkualitas, namun untuk hasil proyek yang berkualitas terletak pada spesifikasi yang direncanakan sebelumnya.

Dalam membuat rancangan sebuah taman ada hal yang perlu diperhatikan sehingga anggaran yang dikeluarkan dapat dimaksimalkan secara tepat sasaran dan efisien. Berikut adalah komponen dalam penentuan harga pembuatan taman :

  1. Perhitungan anggaran sementara / kisaran

Biasanya sebelum membuat Rencana Anggaran Biaya, biasanya kita berhitung secara kisaran per m2, untuk mendapat harga tersebut dengan cara perhitungan rata – rata harga total taman dibagi dengan total luas taman yang akan dikerjakan. Harga tersebut dapat dijadikam sebagai pedoman awal untuk menyiapkan budget sebelum harga final.

  • Luas lahan

Perkiraan luas lahan akan mempengaruhi total harga yang diperoleh, ini selaras dengan prinsip “Semakin besar dan luas maka akan semakin mahal”. Maka sebelum mendesain alangkah bijaknya dalam menentukan luas lahan yang akan dipakai dikarenakan akan mempengaruhi budget yang akan dikeluarkan.

  • Kontur permukaan tanah

Kondisi permukaan tanah yang datar cenderung akan lebih mudah untuk diolah daripada kondisi permukaan tanah yang berkontur, hal ini dikarenakan untuk mengolah tanah yang berkontur diperlukan beberapa tambahan alat, waktu dan tenaga yang ekstra. Apabila mempunyai lahan yang berkontur sebaiknya ditentukan dengan tema taman yang akan dibuat untuk menekan budget sehingga lebih terjangkau.

  • Jenis tanaman

Penerapan taman yang menggunakan hampir keseluruhan adalah rumput akan jauh lebih terjangkau daripada taman yang menggunakan beragam jenis tanaman, dikarenakan penerapan rumput yang sangat mudah dan efisien di waktu dan juga biaya. Maka perlu diperhatikan dalam memilih jenis tanaman, adapun jenis tanaman dibagi menjadi empat bagian yaitu rumput, penutup tanah (Ground cover), semak (Bush) dan pohon.

  • Ornamen hardscape dan softscape

Sebagian besar desain taman hanya mengolah bagian softspace (tanaman) dan jarang menerapkan elemen hardscape (Gazebo, dll), ini menjadi penting karena menyesuaikan dengan konsep taman yang akan dibuat dan seberapa penting elemen hardscape yang akan di terapkan pada desain nantinya, apabila tidak terlalu penting maka dapat dihindari untuk mrnrkan biaya yang lebih terjangkau. Biasanya elemen hardscape untuk meperjelas suasana dan juga karakter dari sebuah taman.

  • Tipe taman

Dalam perencanaan awal diharuskan memilih tipe taman yang sesuai dengan kebutuhan, dilakukan beberapa analisa antara kebutuhan pemilik, model bangunan, lahan dan budget sehingga dapat terciptanya desain yang menarik dan sesuai dengan kondisi yang ada. Jangan memaksakan model desain taman dengan beberapa faktor yang sudah disebutkan sebelumnya, yang nantinya akan membuat ketidak seimbangan dan tidak terciptanya konsep yang jelas, konsultasikan pemilihan desain taman kepada konsultan desain arsitektur atau lansekap yang sudah berpengalaman dan ahli pada bidangnya, sehingga nantinya akan diarahkan untuk mendapatkan hasil desain yang sesuai dengan kebutuhan.

  • Cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya Taman
  • Tentukan besaran persentase penggunaan

Dalam menentukan hitungan ini biasanya menggunakan perbandingan sebesar 70 : 30 dimana 70% adalah rumput dan 30% adalah tanaman lain. Namun perbandingan tersebut tidak permanen, sesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan yang dimiliki.

  • Tentukan besaran persentase tanaman lain

Dari besaran persentase 30% dapat menggunakan faktor pembagian seperti Groundcover (Layer 1) = 0.6 , Bush atau Semak = 0.25 , dan Pohon (Layer 3) = 0.15

  • Tentukan jumlah tanaman yang digunakan

Dalam menentukan jumlah tanaman yang akan digunakan dapat memakai ukuran m2 untuk groundcover dan jarak tanam untuk tanaman lain. Karena setiap jarak tanam berbeda maka harus ditulis per jenis untuk memudahkan perhitungan berdasarkan diameter polybag. Berikut adalah contoh simulasinya :

  • Penggunaan groundcover per m2 = 58 tanaman (diameter polybag 13 cm)
  • Penggunaan bush atau semak per m2 = 16 tanaman (diameter polybag 25 cm)
  • Penggunaan pohon atau tanaman lain per m2 = 1 tanaman ( diameter lubang tanam 100 cm)

Harga pada tiap daerah pastinya berbeda, maka dapat diasumsikan sebagai berikut :

  • Groundcover berada di sekitar harga Rp. 15.000
  • Bush atau semak berada di sekitar Rp. 40.000
  • Pohon dengan tinggi medium (2-3 meter) berada di sekitar Rp. 1.000.000
  • Total kebutuhan tanah yang digunakan sebagai media tanam dan pemerataan tanah

Diasumsikan bahwa keadaan tanah adalah datar atau rata dan tekstur tanah tidak mengalami masalah, sehingga penambahan media tanam hanya diperlukan sekitar ~ 15 cm. Maka total kebutuhan tanah per m2 adalah 0.15 m3.

  • Upah pekerja

Upah pekerjaan yang digunakan adalah harian yang dimana untuk standar upah minum tiap daerah berbeda – beda, maka kita asumsikan harga rataan pekerja spesialis harian adalah Rp. 150.000/hari dengan lama pengerjaan tergantung bagaimana kondisi lahan dan elemen pendukung lainnya.

  • Biaya lain – lain

Penambahan biaya lain – lain ditujukan untuk pengeluaran biaya yang tidak terduga seperti kenaikan harga bahan material dan hal – hal yang tak terduga, untuk menghitung tambahan biaya lain – lain biasanya menggunakan rumus 20 – 30% x Total keseluruhan harga. Sebagai contoh Proyek Taman A menghabiskan sekitar Rp. 10.000.000, maka untuk biaya tambahan yang dikenakan sebesar 30% x Rp. 10.000.000 = Rp. 3.000.000. Apabila dalam pelaksanaan dilapangan tidak terjadi lonjakan harga, maka biaya tersebut akan dikembalikan atau sesuai dengan kesepakatan.

  • Contoh kasus
  • Pak Budi ingin mendesain sebuah taman dengan luas 10m2 dengan spesifikasi sebagai berikut :
  • Tanah                          : 10 m2 x 0.15 = 1.5 m3
  • Rumput                     : 70% x 10 m2 = 7 m2
  • Groundcover          : 0.6 x 58 pcs x 3 = 104.4 tanaman (dibulatkan menjadi 105 tanaman)
  • Bush/semak           : 0.25 x 16 pcs x 3 = 12 tanaman
  • Pohon                         : 0.15 x 1 pcs x 3 = 0.45 (dibulatkan menjadai 1 pohon)
  • Pekerja                       : 3 Orang dengan target 2 Hari

Dengan total harga pengerjaan taman menjadi

  1. Tanah                          : 1.5 m3 x Rp. 185.000 = Rp. 277.500
  2. Rumput                     : 7 m2 x Rp. 30.000 = Rp. 210.000
  3. Groundcover          : 105 pcs x Rp. 15.000 = Rp. 1.575.000
  4. Bush/semak           : 12 pcs x Rp. 40.000 = Rp. 480.000
  5. Pohon                         : 1 pcs x Rp. 1.000.000 = Rp. 1.000.000
  6. Upah Pekerja          : 3 Org x Rp. 150.000 x 2 Hari = Rp. 900.000
  7. Biaya lain – lain     : 30% dari total keseluruhan

TOTAL BIAYA TAMAN (Luas 10m2) = Rp. 4.442.500 x 30% = Rp. 5.775.250

Dengan harga per m2 adalah Rp. 577.525