Jual Pohon Pule Di Nabire Khusus Partai Grosir 2025

Jual Pohon Pule di Nabire -Pohon Pule merupakan jenis pohon yang tinggi dan berpenampilan panjang, batangnya lurus dan bulat. Percabangan berlapis-lapis, bentuk mahkota seperti pagoda. Kulit terluar pule ini berwarna abu-abu hingga hitam sedangkan bagian dalamnya berwarna putih atau kuning pucat.

Jual Pohon Besar Jual Pohon Besar 28 Jual Pohon Besar 27 Jual Pohon Besar 26 Jual Pohon Besar 32 Jual Pohon Besar 33 Jual Pohon Besar 35 Jual Pohon Besar 24

Dilihat dari penampakan pohon pule ini tergolong pohon yang besar dan tinggi, batangnya lurus dan bulat tanpa atau dengan akar papan atau penopang. Cabang-cabangnya berbatu dan bertingkat-tingkat sehingga bentuk mahkotanya menyerupai pagoda.

Kulit luar pule yang kasar berwarna abu-abu putih atau abu-abu kecokelatan hingga hitam, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih atau kuning pucat. Kulit batangnya mengandung getah (lateks) yang berwarna putih seperti jelutungsap, tetapi kualitasnya lebih rendah. Kulitnya sekitar 8-11 mm tebal dan keras.

Daun pule disusun melingkar terdiri dari 4 – 8 helai daun, berbentuk lonjong-lanset, tipis sampai tebal dengan 30 – 50 pasang urat, panjang daun sekitar 12 cm – 25 cm dan lebar 3 cm – 8 cm.

Posisi daun dalam lingkaran berada di ujung dahan. Bagian daun bagian atas lebih dominan berwarna hijau mengkilap, sedangkan untuk bagian bawah berwarna hijau muda dan cenderung tidak berbulu.

Pohon pule berbunga dan berbuah pada waktu yang berbeda antar lokasi. Buah berbentuk polong dengan panjang 30 cm – 50 cm dan berisi biji dalam jumlah banyak.

Jumlah biji kering per kilogram sekitar 357.000 butir. Benih yang telah dijemur selama 2 hari dan disimpan dalam kaleng tertutup rapat selama 2 bulan masih dapat berkecambah hingga 90 persen dengan kecepatan 80 persen.

Jual Pohon Pule Di Nabire

Untuk anda yang ingin Mendapatkan Bibit Unggul Pohon Pule yang berkualitas,segera Hubungi kami di:

WA 6281252242813
PT. Obaho Turdunga

Distribusi dan ekologi

Pohon Pule memiliki persebaran secara alami dan hampir bisa di temui di seluruh wilayah Indonesia. Pule Gading (Alstonia scholaris (L.) R.Br.) terdapat di Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur), Bali, Sumatera (Palembang, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Lampung), Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat , Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya. Untuk jenis Pule Darat (Alstonia angustiloba Miq.) tersebar di Indonesia di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Secara ekologis, Pohon pule ini terbentang dari daerah rawa gambut, daerah pasang surut hingga daerah gersang dengan elevasi rendah hingga tinggi.

Pada umumnya pule dapat tumbuh pada tanah lempung kering atau berawa dan tanah berpasir serta pada lereng berbatu, dengan ketinggian 0 – 1.000 m dpl dan pada hutan hujan tropis dengan tipe curah hujan A sampai C.

Pule dapat tumbuh normal pada tanah dengan tekstur kasar, solum dalam, pH di atas 5, C organik, N total, P tersedia, K tersedia, dan kejenuhan basa (KB) tinggi serta kandungan Al rendah.

Sifat fisik kayu

Kayu pule termasuk dalam kelas awet V dan kelas kuat IV – V dengan berat jenis rata-rata 0,38 g/cm3 (0,27 – 0,49 g/cm3). Kayunya lunak sampai agak lunak dengan nilai susut 3,1% pada arah radial dan 4,9% pada arah tangensial (dari kadar air basah sampai kering oven).

Warna gubalnya hampir sama dengan kayu terasnya yaitu berwarna putih krem ​​dan sulit dibedakan. Tekstur kayunya cukup halus sampai hampir kasar, mudah digergaji, direncanakan dan dibor baik segar maupun kering.

Hama dan penyakit

Hama yang ditemukan di pule tersebut adalah penggerek daun Clauges glaucalis. Ulat C. glaucalis menyerang daun tanaman dengan cara melipat daun menjadi satu atau menempelkan dua daun menjadi satu lalu memakannya.

Tingkat serangan bisa mencapai 90%. Berdasarkan hasil penelitian, hama ini dapat dikendalikan dengan insektisida hayati (Bacillus thuringiensis) yaitu Florbac FC konsentrasi 6 ml/l air, Condor 70 F konsentrasi 2 ml/l air, Turex WP konsentrasi 3 g/l air dan Bactospeine WP konsentrasi 1 g/l l air. Jenis hama lainnya antara lain Margaroria sp., Deilephila hypothous, Valanga nigricornis, dan Penticodes intricola.

Keuntungan Pohon Pule

Pule merupakan pohon serbaguna, artinya hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan, mulai dari batang (kulit kayu dan kayu), daun, akar dan getahnya. Kayu pule memiliki kelas awet V dan kelas kuat IV-V dengan berat jenis berkisar antara 0,27 – 0,49 g/cm3 dan banyak digunakan untuk pembuatan peti, korek api, tumit sepatu, barang kerajinan seperti wayang golek dan topeng (Gambar 1). ), cetakan beton, pensil “batu tulis” dan pulp.

Kulitnya dapat digunakan sebagai tonikum dan obat disentri dan malaria. Jusnya bisa digunakan untuk membuat permen karet berkualitas rendah. Selain itu, sari pule mengandung alkaloid dan dapat digunakan sebagai “obat tradisional”.

Pule adalah spesies multifungsi. Hampir semua bagian pohon dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis. Beberapa contoh penggunaan Pohon pule dan bagian-bagian pohon yang digunakan adalah:

Industri kerajinan

Kayu pule termasuk kelas awet V dan kelas kuat IV-V, dengan berat jenis 0,27-0,49 g/cm3. Struktur kayu pule cukup halus sampai kasar, juga kayu ringan. Warna gubalnya hampir sama dengan kayu terasnya yaitu berwarna putih krem ​​dan sulit dibedakan.

Sifat pengolahan kayu ini mudah digergaji, dibor, direncanakan, baik segar maupun kering. Karena kualitas kayunya yang tidak terlalu keras, kayu Pule dapat digunakan dalam pembuatan peti, korek api, hak sepatu, kerajinan tangan seperti pertunjukan wayang dan topeng, cetakan beton, pensil “slate” dan bubur kertas (pulp).

Ada beberapa industri yang sudah aktif dan menggunakan kayu pohon pule sebagai bahan bakunya. Di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, ada pabrik pensil “batu tulis”, dengan bahan baku kayu pule. Bahan baku industri pensil “batu tulis” di Sumatera Selatan dipasok dari hutan rakyat Pule di kawasan Lubuk Linggau. Namun, hutan rakyat yang ditata hanya dapat menyediakan ± 50% dari kapasitas terpasang industri.

Selanjutnya, di kawasan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, juga berkembang industri patung dan ukiran kayu yang membutuhkan pasokan kayu pule. Di areal ini telah berkembang ± 400 pengrajin dengan kebutuhan bahan baku kayu Pule ± 60 m3/bulan.

Bahan baku kayu pule sangat sulit diperoleh di daerah ini karena tegakan alam sudah habis dan hutan tanaman belum dikembangkan di daerah ini. Kayu pule sebagian besar diimpor dari kayu alam yang bersumber dari Jawa Timur.

Jika pasokan kayu pule tidak mencukupi, biasanya diganti dengan jenis kayu lain yang kualitasnya lebih rendah dari kayu pule sebagai bahan kerajinan. Jenis kayu yang biasa digunakan sebagai pengganti adalah sengon.

Bahan Baku pembuatan permen karet

Selain kayunya, getah pule ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri permen karet

Sebagai Obat Tradisional

Bagian tanaman pule khususnya A. scholaris banyak digunakan untuk pengobatan. Bagian Pohon pule yang sering digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daun dan bunganya. Kandungan kimia kulit batangnya adalah ditain alkaloid, echitamine (ditamin), ekitenine, ekhamidine, alstonin, echiserin, echitin, dan triterpen (alpha-amyrin dan lupeol).

Daunnya mengandung picrini sedangkan bunga pule mengandung asam ursolat dan lupeol. Kulit batang dapat mengatasi demam, malaria, pembesaran limpa, batuk berlendir, diare, disentri 

Area Layanan Obaho Landscape di Nabire

  • Distrik Nabire:

    • Kelurahan:
      • Bumi Wonorejo
      • Kalibobo
      • Morgo
      • Girimulyo
      • Karang Tumaritis
      • Oyehe
      • Karang Mulia
      • Nabarua
      • Siriwini
    • Kampung:
      • Kali Susu
      • Kali Harapan
      • Sanoba
  • Distrik Nabire Barat:

    • Bumi Raya
    • Gerbang Sadu
    • Kali Semen
    • Wadio
    • Waroki
  • Distrik Uwapa:

    • Argo Mulyo
    • Gamei Jaya
    • Marga Jaya
    • Topo
    • Topo Jaya
    • Urumusu
  • Distrik Yaro:

    • Bomopai
    • Jaya Mukti
    • Ororodo
    • Parauto
    • Wanggar Pantai
    • Wanggar Sari
    • Wiraska
    • Yaro Makmur
  • Distrik Makimi:

    • Biha
    • Lagari Jaya
    • Maidei
    • Makimi
    • Manunggal Jaya
    • Nifasi
  • Distrik Wanggar:

    • Bumi Mulia
    • Karadiri
    • Wanggar Makmur
  • Distrik Teluk Kimi:

    • Air Mandidi
    • Kimi
    • Lani
    • Samabusa
    • Waharia
  • Distrik Teluk Umar:

    • Bawei
    • Goni
    • Napan Yaur
    • Yeretuar
  • Distrik Yaur:

    • Akudiomi
    • Sima
    • Wami
    • Yaur
  • Distrik Siriwo:

    • Aibore
    • Epomani
    • Mabou
    • Tibai
    • Ugida
    • Unipo
  • Distrik Wapoga:

    • Kamarisano
    • Keuw
    • Samanui
    • Taumi
    • Totoberi
  • Distrik Napan:

    • Masipawa
    • Napan
    • Weinami
  • Distrik Dipa:

    • Dikiya
    • Epouwa
    • Jainoa
    • Jigikebo
    • Tagauto
  • Distrik Menou:

    • Kunupi
    • Lokodimi
    • Ogiyai
    • Yegeugi
  • Distrik Kepulauan Moora:

    • Arui
    • Hariti
    • Kama
    • Mambor
    • Moor