Bibit Kakao Hibrida F1
Bibit Kakao Hibrida F1. Seringkali kita mendengar istilah F1 atau hibrida dari kegiatan-kegiatan seputar lingkup pertanian, bahkan dalam membeli benih pun, varietas hibrida sangat sering diburu. Info dan harga bibit kakao hibrida F1 bisa Hubungi sekarang Obaho Farm & Landscape WA 08113035003 | Call 08113035003. Kirim ke Seluruh Indonesia Seringkali ditanyakan, varietas ini hibrida atau tidak? Sebenarnya apa sih pengertian dari hibrida itu? Dan apa pula keuntungan dalam membeli benih varietas hibrida? Mari kita bahas lebih lanjut.
Bibit Kakao Hibrida F1
Dalam istilah di bidang pertanian, digunakan sebagai istilah yang merujuk pada jenis varietas atau kultivar yang merupakan keturunan langsung (generasi F1) dari persilangan antara dua spesies yang sangat berbeda. Spesies-spesies ini disilangkan dan tentunya dengan tujuan tertentu atau intentionally. Tujuan tersebut utamanya adalah mengambil sifat-sifat baik dari genetika kedua orang tuanya (yang berbeda spesies), dan bisa diharapkan agar anaknya akan memiliki sifat-sifat yang baik dari orangtuanya itu. Hasil yang diharapkan contohnya adalah fisik yang lebih kuat, vigoritas yang lebih baik, dan potensi hasil panen yang lebih tinggi (higher yield).
Dalam dunia benih pertanian sendiri, varietas hibrida utamanya dapat ditemukan di pasaran, termasuk benih-benih jenis sayuran tomat, cabe, mentimun, jagung, padi, kakao sampai kelapa sawit.
Kemudian, apa yang yang dimaksud dengan kata F1? Dan apa itu F2 dan seterusnya? Huruf “F” adalah singkatan dari Filial, artinya keturunan. F1 atau filial pertama merupakan keturunan langsung dari induk-induk (yakni dua species berbeda yang ingin disilangkan dengan tujuan tadi, disebut P1 & P2, singkatannya diambil dari kata parental). Sedangkan istilah F2 merujuk kepada filial kedua, yang merupakan, keturunan langsung dari F1 atau keturunan kedua dari P1 & P2 tadi. Nah di bawah ini akan saya jelaskan tentang bibit hibrida dari Buah Kakao
OBAHO Farm
Jl. Supit Urang No. 13 Kediri
Supplier Bibit Tanaman, Pohon Besar dan Kontraktor Taman Landscape08113035003 / 08113035003 / obahoturdungo@gmail.com
Produktivitas Bibit Kakao Hibrida F1 (Theobroma cacao) Indonesia masih relatif sangat rendah sekitar hampir 500 kg/ha/tahun diantara penyebabnya adalah belum adanya bahan yang digunakan berasal dari bahan tanam yang unggul dan memiliki karakteristik dan juga memiliki produktivitas tinggi dan ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Silahkan kunjungi Artikel kami tentang beragam bibit buah lainnya
Tanaman kakao dapat tumbuh subur dan berbuah di daerah tropis. Terletak antara 20°LU – 20°LS dengan ketinggian 1-600 m di atas permukaan laut, tetapi kadang-kadang juga masih bisa tumbuh pada ketinggian 900 m dari permukaan laut. Tanaman kakao tidak tahan terhadap kekeringan yang panjang, curah hujan yang dibutuhkan adalah 1600 – 3000 mm per tahun. Suhu harian yang baik untuk pertumbuhan adalah 24-28°C dengan kelembaban 80%.
Tanaman ini berbunga sepanjang tahun. Jumlah bunga kakao mencapai 500–12000 bunga/pohon/tahun, tetapi jumlah buah batang yang dihasilkan hanya sekitar 1%. Penyeburkan bunga kakao dibantu oleh serangga Farcipomiya spp.
PUSLITKOKA yang merupakan lembaga dengan misi melakukan kegiatan riset dan mengembangkan teknologi bahan tanam unggul cacao telah menghasilkan beberapa bahan tanam hibrida F1 unggul dari buah Kakao
Penggunaan bahan tanam hibrida F1 secara teknis lebih mudah di lakukan dan harganya sangat murah murah dan juga murah dalam hal pengiriman,Kualitas pembibitan jauh lebih bagus dibandingkan bahan tanam klonal sehingga lebih cocok untuk digunakan dalam pengembangan kakao di daerah daerah baru dengan tingkat ketrampilan dan keuletan para petani yang masih sangat primitif.
Hibrida F1 Kakao adalah jenis bibit yang merupakan hasil persilangan antar klon-klon jenis unggul dan yang memiliki latar belakang yang ber sifat genetik, berbeda dengan bibit buah lainyan yang mempunyai sifat daya hasil, mutu hasil dan ketahanan terhadapa hama dan penyakit.
Di dunia perkebunan dikenal dua jenis kakao, yaitu kakao edel atau kakao mulia dan kakao lindak. Kakao mulia umumnya diusahakan oleh perkebunan besar dan memiliki keunggulan dalam aroma dan cita rasa. Kakao lindak dianjurkan untuk diusahakan oleh perkebunan rakyat atau petani. Jenis kakao ini mempunyai produktivitas tinggi dan relatif mudah dibudidayakan.
Alur Pemuliaan untuk menghasilkan bibit Kakao Hibrida F1 Unggul Kakao melalui berbagai cara dan proses Introduksi Eksplorasi dan seleksi tanaman Kakao yang ada,
- Pengumpulan atau koleksi plasma nutfah
- Melakukan seleksi secara bertahapa pada klonal tahap 1
- Mendapatkan klon unggul harapan tahap 1
- Melakukan persilangan lanjutan dari hasil klon unggul tahap 1
- Melakukan seleksi klonal dan populasi Hibrida.
- Menghasilkan Klon dan Hibrida Unggul Harapan
Dari Klon Unggul di Harapkan berada di point 3, umumnya dilanjutkan dengan proses uji Multi lokasi untuk bisa mendapatkan bahan tanam unggul berikutnya, baik yang masih dalam bentuk klon maupun yang sudah jadi hibrida. Selanjutnya dilakukan persilangan kembali untuk kemudian di lanjut degan cara diseleksi klonal dan hibrida.
Keunggulan dari Bahan kakao Hibrida F1
- Teknik pembibitannya sangat mudah diterapkan para petani
- Pendistribusian benih hibrida lebih mudah sehingga jangkauan penyebarannya sangat lebih luas
- Daya simpan lebih lama yaitu berkisar 7-10 hari dibandingkan dengan mata tunas (entres) pada proses okulasi
- Pertanaman hibrida F1 secara genetik sangat beragam sehingga memiliki ketahanan horizontal yang lebih baik dan kuat terhadap serangan hama dan penyakit
- Sistem perakaran hibrida sangat dalam dan kuat sehingga lebih tahan terhadap dari ancaman kekeringan.
Sumber Bibit Kakao Hibrida F1
- Kebun induk yang telah ditetapkan sesuai SK Direktur Jendral Perkebunan
- Ketersediaan benih umumnya untuk semester 1 bulan Mei, Juni Juli
- dan semester 2 pada bulan Oktober, November dan Desember.
Organisme pengganggu tumbuhan atau biasa di singkat OPT terjadi pada kakao dan cukup banyak, di antaranya adalah jenis hama Helopeltis spp. yang dapat merusak buah dan daun muda/tunas serta bagian penggerek pada buah kakao PBK, Canopomorpha cramerella. Teknologi pengendalian hama Helopeltis spp. yang dianjurkan disini adalah secara kimiawi dan hayati. Berikut penjelasan nya :
Pengendalian secara kimiawi dilakukan apabila tingkat serangan hama lebih dari 15%. Pengendalian hayat inii dapat menggunakan semut hitam (Dolichoderus thoracichus).
Teknologi pengendalian PBK yang dianjurkan adalah pengendalian secara terpadu (PHT) dengan melakukan panen sering, pemangkasan rutin, sanitasi, dan pemupukan. Selain itu dianjurkan untuk melakukan penyarungan buah pada saat masih kecil (ukuran 8-10 cm) dengan kantong plastik yang bawahnya terbuka. Pengendalian PBK dapat pula menggunakan insektisida hayati BEBAS produksi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember.
Penyakit kakao yang cukup merugikan adalah penyakit busuk buah yang disebabkan oleh jamur Phythophtora palmivora. Teknologi anjuran pengendalian penyakit busuk buah adalah dengan melakukan manipulasi lingkungan tumbuh agar tidak lembap, antara lain dengan melakukan pemangkasan tanaman kakao dan tanaman penaung secara teratur terutama pada musim hujan. Buah yang busuk dikumpulkan kemudian dikubur sedalam 30 cm.
Pengendalian penyakit busuk buah secara kimiawi dapat menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga (Cu) dengan konsentrasi formulasi 0,3% selang waktu 2 minggu. Klon anjuran tahan penyakit busuk buah kakao adalah DRC 16, Sca 6, Sca 12, ICS 12, serta hibrida DR 1 x Sca 12, DRC 16 x Sca 6, dan DRC 16 x Sca 12.
Bibit Kakao Hibrida F1 di seluruh Indonesia
Bibit Kakao Hibrida F1 di Banda Aceh Propinsi Aceh
Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Bireuen, Gayo Lues, Naga Merah Hitam Kuningn Raya, Pidie, Pidie Jaya, Simeulue, Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam
Bibit Kakao Hibrida F1 di Medan Propinsi Sumatera Utara
Asahan, Batubara, Dairi, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padangsidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjungbalai, Tebing Tinggi
Bibit Kakao Hibrida F1 di Bengkulu Propinsi Bengkulu
Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Lebong, Mukomuko, Rejang Lebong, Seluma, Bengkulu
Bibit Kakao Hibrida F1 di Jambi Propinsi Jambi
Batanghari, Bungo, Kerinci, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Tebo, Jambi, Sungai Penuh
Bibit Kakao Hibrida F1 di Pekanbaru Propinsi Riau
Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kepulauan Meranti, Dumai, Pekanbaru
Bibit Kakao Hibrida F1 di Padang Propinsi Sumatera Barat
Agam, Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang, Padangpanjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok
Bibit Kakao Hibrida F1 di Palembang Sumatera Selatan
Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih.
Bibit Kakao Hibrida F1 di Bandar Lampung Propinsi Lampung
Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Way Kanan, Bandar Lampung, Metro
Bibit Kakao Hibrida F1 di Pangkal Pinang Kepulauan Bangka Belitung
Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur, Pangkal Pinang
Bibit Kakao Hibrida F1 di Tanjung Pinang Kepulauan Riau
Bintan, Karimun, Kepulauan Anambas, Lingga, Natuna, Batam, Tanjung Pinang
Bibit Kakao Hibrida F1 di Banten
Tangerang, Serang, Lebak, Pandeglang, Tangerang, Serang, Cilegon, Tangerang Selatan
Bibit Kakao Hibrida F1 di Bandung Jawa Barat
Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya, Bandung, Banjar, Bekasi, Bogor, Cimahi, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya
Bibit Kakao Hibrida F1 di DKI Jakarta
Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara
Bibit Kakao Hibrida F1 di Semarang Jawa Tengah
Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta, Tegal, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Yogyakarta
Bibit Kakao Hibrida F1 di Surabaya Jawa Timur
Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Batu, Blitar, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Surabaya
Bibit Kakao Hibrida F1 di Denpasar Bali
Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Denpasar
Bibit Kakao Hibrida F1 di Mataram Nusa Tenggara barat NTB
Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Mataram
Bibit Kakao Hibrida F1 di Kupang Nusa Tenggara Timur NTT
Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Kupang
Bibit Kakao Hibrida F1 di Pontianak Kalimantan Barat
Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Pontianak, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Pontianak, Singkawang
Bibit Kakao Hibrida F1 di Banjarmasin Kalimantan Selatan
Balangan, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Banjarbaru, Banjarmasin
Bibit Kakao Hibrida F1 di Palangka raya Kalimantan Tengah
Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Murung Raya, Pulang Pisau, Sukamara, Seruyan, Palangka Raya.
Bibit Kakao Hibrida F1 di Samarinda Kalimantan Timur
Berau, Bulungan, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Malinau, Nunukan, Paser, Penajam Paser Utara, Tana Tidung, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan
Bibit Kakao Hibrida F1 di Gorontalo Gorontalo
Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara, Pohuwato, Gorontalo
Bibit Kakao Hibrida F1 di Makassar Sulawesi Selatan
Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sidenreng Rappang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Makassar, Palopo, Parepare
Bibit Kakao Hibrida F1 di Kendari Sulawesi Tenggara
Bombana, Buton, Buton Utara, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Muna, Wakatobi, Bau-Bau, Kendari
Bibit Kakao Hibrida F1 di Palu Sulawesi tengah
Banggai, Banggai Kepulauan, Buol, Donggala, Morowali, Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una, Toli-Toli, Sigi, Palu
Bibit Kakao Hibrida F1 di Manado Sulawesi Utara
Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Talaud, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Bitung, Kotamobagu, Manado, Tomohon
Bibit Kakao Hibrida F1 di Mamuju Sulawesi Barat
Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara, Polewali Mandar
Bibit Kakao Hibrida F1 di Ambon Maluku
Buru, Buru Selatan, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Ambon, Tual
Bibit Kakao Hibrida F1 di Sofifi Maluku Utara
Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Ternate, Tidore Kepulauan
Bibit Kakao Hibrida F1 di Jayapura Papua
Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, Keerom, Kepulauan Yapen, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mappi, Merauke, Mimika, Nabire, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Sarmi, Supiori, Tolikara, Waropen, Yahukimo, Yalimo, Jayapura
Bibit Kakao Hibrida F1 di Manokwari Papua Barat
Fakfak, Kaimana, Manokwari, Maybrat, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Sorong.