Bibit kayu gaharu

Bibit kayu gaharu

Pohon gaharu adalah pohon yang memiliki warna kehitaman serta mengandung resin khas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dan marga atau genus aquila na aquilaria malaccensis. resin tersebut digunakan dalam industri banyuwangian seperti parfum atau setanggi karena memiliki bau yang harum dari pohon gaharu. dari sejak awal era modern tahun 2000-an yang lalu telah menjadi komoditi perdagangan dari kepulauan nusantara ke jazirah arab, persia, afrika timur serta india.

Bibit kayu gaharu

Budidaya Pohon Gaharu

Berikut ini beberapa cara budidaya pohon gaharu yang baik dan benar :

  1. untuk memulai budidaya atau penanaman pohon gaharu sebaiknya kita harus mempersiapkan bibitnya terlebih dahulu. untuk bibit pohon gaharu anda bisa membeli di toko pertanian atau di dinas pertanian setempat, apabila anda tidak mengetahui cara banyak atau seluk beluk tentang budidaya pohon gaharu sebaiknya anda ditemani atau memiliki teman yang berpengalaman dalam budidaya pohon gaharu tersebut.
  2. setelah kita mendapatkan bibit yang sesuai dengan kualitas baik selanjutnya kita bisa mempersiapkan lahan atau tempat penanaman pohon garu tersebut. untuk penanaman pohon gaharu sebaiknya ditanam di tempat yang memiliki paparan sinar matahari karena untuk berfotosintesis pohon gaharu tersebut. gali lubang 40 x 40 dengan kedalaman 40 cm untuk menanam bibit gaharu dengan tinggi 1 m.
  3. lakukan penyiraman 1 kali sehari atau 2 kali sehari disesuaikan dengan musim yang ada titik jika musim penghujan sebaiknya disirami tidak perlu disirami karena terkena air hujan tersebut.
  4. untuk penanaman pohon gaharu dengan tinggi 1 meter agar tidak mudah rusak saat terkena air sebaiknya diberi anjang-anjang sebuah bambu yang kuat.
  5. tumpukan pada pohon gaharu sebaiknya dilakukan 1 bulan sekali atau 2 kali biasanya anda bisa memakai pupuk dari kotoran kambing atau dengan pupuk npk.

Bibit kayu gaharu

Deskripsi dari pohon gaharu

Pohon gaharu memiliki kulit batangnya yang halus dengan warna coklat keputih-putihan. Tajuk dari pohon baru bulat koma lebat dengan percabangan horizontal. daun dari pohon tersebut tunggal berseling tebal dan bentuknya mendorong hingga menjarah meloncat dan panjang. tinggi dari pohon gaharu dapat mencapai 40 m dengan diameter lebih dari 60 cm pada batangnya. batang dari pohon gaharu lurus, tidak berbanir. buah dari pohon gaharu ini terbentuk seperti telur terbalik dan berbulu halus untuk pembungaan berbentuk payung membentuk cabang, tumbuh pada ketiak daun. bunganya kecil. berwarna hijau atau kuning kotor serta berbulu jarang. biji dari pohon gaharu ini dapat mencapai 47% dalam waktu 3 tahun saja. setelah disemai pohon mudah garut dapat mencapai tinggi 2,5 meter.

Jenis pohon tanaman gaharu dapat dijumpai di berbagai negara contohnya seperti negara india, malaysia, singapura, thailand, filipina, laos, iran, myanmar, bangladesh dan negara kita yaitu indonesia.

Kayu dari pohon gaharu mengandung resin. gas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dari marga jenis aquilaria terutama amalan bensin tersebut digunakan untuk industri wangi – wangian seperti parfum atau setanggi karena berbau harum. pohon gaharu sejak awal era modern tahun 2000-an yang lalu telah menjadi komoditi perdagangan dan kepulauan nusantara ke jazirah arab persia ke afrika timur dan india.

Bibit kayu gaharu

Proses pembentukan pohon gaharu

Pohon gaharu dihasilkan oleh tanaman sebagai respon dari mikroba yang masuk ke dalam jaringan yang terluka. Maka pada tanaman berkayu dapat disebabkan secara alami karena adanya cabang dahan yang patah atau kulitnya yang terkelupas. maupun secara sengaja dengan pengeboran dan penggergajian. masuknya mikroba ke dalam jaringan tanaman dianggap sebagai benda asing sehingga sel tanaman akan menghasilkan suatu senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit atau patogen.             senyawa fitoaleksin tersebut dapat berupa resin berwarna coklat dan beraroma harum serta menumpuk pada pembuluh floem dan xylem untuk mencegah meluasnya luka ke jaringan lain akan tetapi apabila mikroba yang menginfeksi tanaman dapat mengalahkan sistem pertahanan tanaman maka gaharu tersebut tidak berbentuk dan bagian tanaman yang luka dapat membusuk.
Beberapa ciri bagian tanaman yang menghasilkan gaharu adalah kulit batang gaharu yang berbentuk lunak tajuk tanaman pohon gaharu menguning dan rontok serta terjadi pembengkakan, pelukan atau penebalan pada batang dan cabang tanaman jahe tersebut. senyawa garut dapat menghasilkan aroma yang harum karena mengandung senyawa gula din al ghazali nadine one dan celina di 0. untuk kepentingan komersil masyarakat mengebor batang tanaman penghasil gaharu tersebut dan menghasilkan inokulum cendawan ke dalamnya. setiap spesies pohon penghasil gaharu memiliki mikroba spesifik untuk menginduksi penghasilan dalam jumlah yang besar.

Bibit kayu gaharu

Sejarah dari pohon gaharu

Pada tahun 1994 bulan September konvensi cites atau convention on international trade in endangered species di negeri paman sam menetapkan bahwa pohon gaharu jenis malacensis masuk ke dalam aturan appendix 2 yaitu aturan tanaman yang dibatasi perdagangannya. dari penetapan tersebut dikarenakan populasi tanaman penghasil gaharu semakin menyusut di alam yang disebabkan para pengusaha agar tidak dapat mengenali dengan tepat mana tanaman gaharu yang sudah siap dan mana tanaman yang belum siap.

Untuk mencari pohon penghasil gaharu, para pengusaha menebang pohon-pohon yang salah atau yang tidak menghasilkan gaharu sehingga jumlah pohon tersebut sangat berkurang. pada akhir tahun 2004 indonesia mengajukan agar semua penghasil gaharu alam yaitu genus genus dan aquilaria dimasukkan ke dalam dolar appendix 2. untuk membatasi perdagangannya sehingga perdagangan baru harus memiliki izin dan jenis dan dalam kuota tertentu. hal tersebut dilakukan karena untuk memastikan spesies pohon gaharu alam dapat berkembang dan tersebar dengan baik.

Luka pada tanaman berkayu dapat disebabkan secara alami karena adanya cabang dahan yang patah atau kulit terkelupas, maupun secara sengaja dengan pengeboran dan penggergajian. masuknya mikroba tersebut ke dalam jaringan tanaman dianggap sebagai benda asing sehingga sel tanaman akan menghasilkan suatu senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit atau patogen.

senyawa fitoaleksin tersebut dapat berupa racing berwarna coklat dan beraroma harum serta menumpuk pada pembuluh floem dan xylem untuk mencegah meluasnya luka ke jaringan lain. akan tetapi apabila mikroba yang menginfeksi tanaman tersebut mengalahkan sistem pertahanan tanaman makkah garut tersebut tidak akan menghasilkan keuntungan yang sangat banyak.

Sebelum dijadikan bahan baku parfum atau wangian pohon gaharu atau batangnya biasanya diolah menggunakan teknik distilasi uap atau air untuk mengekstraksi minyak dari kayu tersebut. untuk mendapatkan minyak gaharu dengan distilasi air tersebut kayu gaharu biasanya direndam dalam air kemudian dipindahkan ke dalam suatu tempat untuk penguapan air hingga minyak yang terkandung keluar ke permukaan wadah dan senyawa aromatik yang menguap dapat dikumpulkan secara terpisah. Pohon Gaharu juga sangat banyak dicari oleh para pengusaha pengharum atau wangi – wangian diDunia.